"Seuntai kata"
( Satu keluarga menuju prestasi”
adalah kata – kata yang selalu terngiang dalam dera dan lelap tidur kami.
Ya benar! Ini bukan sekedar kata motivator )
|
Daerah kami banyak diidentikan sebagai
kepualauan cabai ataupun susu kuda liar,
namun ayo lah kawan, apakah kawan
bercanda? Bagaiamana dengan elok pantai kuta, Rinjani, dan gili gili yang mengelilingi kami? Atau barangkali kawan lupa dengan Newmont harta
yang kini jadi milik asing? Ya benar,
Nusa Tenggara Barat tak sepicik yang
kawan kira.
Kini kami hanya mencoba berkumpul
, merenung dan memikirkan nasib daerah
.berusaha membentuk keluarga dalam tanah rantau guna mempererat cita, rasa, dan
persatuan ini. Kami sadar banyak kepala pengharap jaket kuning, guna itu kami
berkumpul. Layaknya air penyegar dahaga, paguyuban ini hadir ditengah hiruk
pikuk dunia kampus. Kami mengerti kawan kami berbeda, kami tak banyak memiliki
yang kawan miliki, kami memang tidak semapan kalian, namun ketahuilah kawan!
kami tetap tak peduli! Matahari kami
masih matahari yang sama.
Alasan pendirian
Nyata benar saat
itu hiruk pikuk sambutan senior satu daerah di balairung UI. “yang minang yang minang”, “Banten…!!”, “Malang – Malang…!”
“Suroboyo cuk…!” seolah menyambut pahlawan setelah pertempuran suci di negeri
entah berantah. Jelas pula senyum dan kebahagiaan dalam mata para senior
tersebut, lebih – lebih sang mahasiswa baru. Bergetar dada dan hati
mereka, bahagia merambat – menjalar berdegup
ke seluruh tubuh. Melihat sambutan senior dan realita pijakan mereka di atas
bumi Universitas Indonesia, siapa orang yang tak suka?. “Selamat datang Putra –
Putri terbaik bangsa”.
Demikian suasana
dan kondisi pendaftaran ulang mahasiswa baru kala itu. Namun tak semua
mahasiswa baru memiliki kebahagiaan yang sama. Bagaimana dengan mereka yang tak
memiliki paguyuban daerah? Siapa yang menyambut kami? Panitia orientasi kampus!
Tujuannya tidak
lain dan tidak bukan adalah mengayomi, melindungi, dan membentuk keluarga
sesama mahasiswa rantau Nusa Tenggara Barat, dalam jangka panjang bukan hal
yang tidak mungkin bila merambah pada pengenalan budaya dan analisis – analisis
penting terkait Tri Dharma Mahasiswa.
Sehingga dengan ini semua dibentuklah Ikatan Keluarga Mahasiswa yang
terangkum dalam Paguyuban SASAMBO UI[1] pada
28 Juli 2010 di Universitas Indonesia.
Semoga dengan ini
terangkum semua kebutuhan dan advokasi mahasiswa daerah khususnya Nusa Tenggara
Barat. Tak ada asymmetric informasi
antara mahasiswa daerah dan non daerah.
Ditulis oleh:
Lodas - Friday, April 4, 2014
Belum ada komentar
Post a Comment
Komentar muncul jika sudah di approve admin.